Nandra Superhero Bunda
Suatu malam, Nandra sudah masuk duluan ke kamar. Bunda sedang mengunci pintu-pintu dan mematikan lampu-lampu. Masuk ke kamar tidur, Nandra belum tidur, tapi lampu sudah dimatikan. Bunda pun segera beranjak ke samping Nandra.
Tiba-tiba lutut bunda terkena suatu gumpalan yang empuk dan dingin. Bunda pikir permen yupi yang Nandra lepeh. Berhubung ngantuk banget "permen yupi" itu bunda pinggirkan saja ke lantai.. iya jorok..
Tapi entah mengapa hati bunda tak tenang. Dengan sisa-sisa nyawa Bunda hidupkan lampu dan taraaa.. itu bukan permen yupi tapi seekor cacaing tanah berwarna merah dan panjang. Yuck...
Jadi ceritanya rumah sekarang ini udah tua banget.. dinding dan lantai kamar mandinya banyak yang bolong, jadi kalau musim hujan begini cacing-cacing tanah banyak yang nyasar ke kamar mandi. awal-awal lihat Bunda stres. Bunda paling ga kuat liat hewan melata macam ini. Bolak-balik bilang ke pemilik rumah tapi ga dibenerin malah dituduh jorok ples pemilik rumah merasa itu bukan tanggung jawab dia.. ya sudah membiasakan diri saja. Setiap ada cacing (dan ga cuma seekor dua ekor) ya diguyur sampai hilang ke pembungan air. Kalau ada yang nyasar ke ember dan bak ya teriak-teriak panggil Ayah.
Tapi baru kali ini si cacing berhasil nyasar sampai tempat tidur. Bunda shock! Ayah ga ada, mindahin sendiri ga kuat liatnya, ga dipindahin gimana Bunda bisa tidur. Haduhhh...
Untunglah Nandra ada. Dia dengan lempengnya ngeliatin si cacing sambil tiduran. Bunda pun meminta Nandra memindahkan si cacing dengan sebuah pensil dan memasukkannya ke kotak bekas. Oh ya bayangkan dilema "ga mau bikin Nandra jadi takut sama cacing kayak emaknya" dan "ga sanggup lihat si cacing" Jadi sepanjang kejadian bunda banyak tutup mata dan teriak panik menanggapi komentar Nandra yang kalem kayak "Sepertinya cacingnya masihh hidup bunda.." atau "Dia ngelingkar-ngelingkar bunda"
Pyuhhh untunglah si cacing berhasil dibuang (nandra) ke kotak sampak. Cuma berhari-hari setelah itu.. jangan harap Bunda mau tidur dekat dinding.. Masih merinding..
Makasih Nand.. Nandra superhero Bunda (yang dibalas Nandra dengan kata-kata "Nandra bukan superhero, Nandra manusia)
Tiba-tiba lutut bunda terkena suatu gumpalan yang empuk dan dingin. Bunda pikir permen yupi yang Nandra lepeh. Berhubung ngantuk banget "permen yupi" itu bunda pinggirkan saja ke lantai.. iya jorok..
Tapi entah mengapa hati bunda tak tenang. Dengan sisa-sisa nyawa Bunda hidupkan lampu dan taraaa.. itu bukan permen yupi tapi seekor cacaing tanah berwarna merah dan panjang. Yuck...
Jadi ceritanya rumah sekarang ini udah tua banget.. dinding dan lantai kamar mandinya banyak yang bolong, jadi kalau musim hujan begini cacing-cacing tanah banyak yang nyasar ke kamar mandi. awal-awal lihat Bunda stres. Bunda paling ga kuat liat hewan melata macam ini. Bolak-balik bilang ke pemilik rumah tapi ga dibenerin malah dituduh jorok ples pemilik rumah merasa itu bukan tanggung jawab dia.. ya sudah membiasakan diri saja. Setiap ada cacing (dan ga cuma seekor dua ekor) ya diguyur sampai hilang ke pembungan air. Kalau ada yang nyasar ke ember dan bak ya teriak-teriak panggil Ayah.
Tapi baru kali ini si cacing berhasil nyasar sampai tempat tidur. Bunda shock! Ayah ga ada, mindahin sendiri ga kuat liatnya, ga dipindahin gimana Bunda bisa tidur. Haduhhh...
Untunglah Nandra ada. Dia dengan lempengnya ngeliatin si cacing sambil tiduran. Bunda pun meminta Nandra memindahkan si cacing dengan sebuah pensil dan memasukkannya ke kotak bekas. Oh ya bayangkan dilema "ga mau bikin Nandra jadi takut sama cacing kayak emaknya" dan "ga sanggup lihat si cacing" Jadi sepanjang kejadian bunda banyak tutup mata dan teriak panik menanggapi komentar Nandra yang kalem kayak "Sepertinya cacingnya masihh hidup bunda.." atau "Dia ngelingkar-ngelingkar bunda"
Pyuhhh untunglah si cacing berhasil dibuang (nandra) ke kotak sampak. Cuma berhari-hari setelah itu.. jangan harap Bunda mau tidur dekat dinding.. Masih merinding..
Makasih Nand.. Nandra superhero Bunda (yang dibalas Nandra dengan kata-kata "Nandra bukan superhero, Nandra manusia)
16 Desember 2010 pukul 17.44
yang dibalas Nandra dengan kata-kata "Nandra bukan superhero, Nandra manusia" -- aduuh lucunya kamuu nandraaa
18 Desember 2010 pukul 19.07
hahaha.its time to buy the real bed..tentunya yang ada tempat tidurnya...dah pindah aja nda...apa ini bukan sabotase si punya kontrakan ya..hahaha
btw, untung diliatin ya..kalo ndak..ow..ow